laporan Pengedalian kesehatan ternak 1


LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENDALIAN KESEHATAN TERNAK

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
AGY GUN GUN F.               J3I111057
GENTIKA PRABAWATI     J3I111029
GERRY SETIA D.                 J3I211096
 NURJANAN                          J3I211083
 SANDY JANUAR P.              J31111030





PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan di mata kuliah Pengendalian Kesehatan Ternak.
Berdasarkan laporan yang telah dibuat, kami berusaha semaksimal mungkin dalam mengerjakan tugas ini. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya kami dapat megerjakan tugas laporan yang lebih baik dan semoga laporan ini dapat  bermanfaat bagi pembaca. Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung dan membantu kelancaran pembuatan makalah ini.

Bogor, Januari 2012



DAFTAR ISI

                                                                   Halaman
BAB I PENDAHULUAN……………..……………………………………………                      1
1.1  Latar Belakang…………………..…………………………………………….                     1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..                      1
1.1.1              Komponen yang harus ada dalam perkandangan yang baik…………                          1
1.2.2           Struktur kandang beserta fasilitas yang harus disediakan oleh peternak                         1
1.3      Tujuan………………………………………………………………………..                      1
1.3.1       Untuk mengetahui kebutuhan dalam pembuatan perkandangan ternak.                          1
1.3.2       Untuk mengetahui perawatan yang efektif dalam pemeliharaan ternak        
                 Tersebut………………………………………………………………..                    1
BAB II ISI…………………………………………………………………………….                    2
2.1 Fungsi Kandang………………………………………………………………..                       2
2.2 Cara Efektif Pemeliharan Ternak………………………………………………                        9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN………….………………………………..                      12
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………,                     12
3.2 Saran…………………………………………………………………………...                    12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….                      13



 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada mata kuliah praktikum Pengendalian Kesehatan Ternak kita mempelajari
tentang penyakit-penyakit yang khusus dan banyak ditemui pada ternak unggas, sapi, domba, dan kambing. Pengetahuan praktis untuk pencegahan dan cara pengobatanya (sanitasi dan vaksinasi).
            Sebelum memulai pengobatan (sanitasi dan vaksinasi) kita harus mengetahui manajemen perkandanganya. Seperti : Tipe-tipe kandang yang dibutuhkan ternak tersebut,syarat perkandangan yang baik,saluran irigasi pembuangan feses ternak, dan fasilitas yang disediakan oleh peternak contohnya: sumber air,penerangan fentilasi udara dan jangkauan antar kandang. Semua hal itu sangat berkaitan akan kesehatan pada ternak tersebut.
            Pada prinsipnya kandang berfungsi sebagai pelindung bagi ternak dan penunjang produktifitasnya. Sebagai pelindung ternak, kandang melindungi ternak dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, seperti hujan, banjir, angin kencang, udara dingin, terik matahari, maupun terhadap ancaman binatang buas, dan gangguan pencuri. Sementara dalam produktivitas, kandang memudahkan dalam pemeliharaan ternak sehari-hari.
1.2.1                  Komponen yang harus ada dalam perkandangan yang baik
1.2.2         Struktur kandang beserta fasilitas yang harus disediakan oleh peternak
1.3  Tujuan
1.3.1                   Untuk mengetahui kebutuhan dalam pembuatan perkandangan ternak
1.3.2         Untuk mengetahui perawatan yang efektif dalam pemeliharaan ternak   
                  tersebut


BAB II
ISI
2.1 Fungsi Kandang
Di habitat aslinya, ternak hidup di alam secara bebas. Aktivitas makan, minum, dan beristirahat dilakukan tanpa kontrol manusia. Dalam usaha peternakan kandang sangat dibutuhkan , terlebih lagi jika dalam jumlah besar, ternak memerlukan perhatian yang cukup serius, sehinga perlu ditempatkan di dalam kandang. Dalam hal ini, kandang memiliki fungsi sebagai berikut;
1. Melindungi ternak dari hewan pemangsa maupun hewan penggangu.
2. Sebagai tindakan preventif agar kambing tidak merusak tanaman dan fasilitas lain yang
    yang ada di lokasi peternakan,serta menghindari terkonsumsinya pakan yang
    berbahaya bagi kehidupan ternak.
3. Tempat berteduh dari panas matahari dan hujan,serta sebagai tempat untuk beristirahat
    pada siang atau pada malam hari.
4. Mempermudah peternak melakukan kontrol atau pengawasan terhadap kesehatan  
    ternak.
5. Tempat makan,minum dan melakukan aktivitas lain bagi ternak.
6. Kotoran ternak lebih mudah dikumpulkan untuk diolah sebagi pupuk kompos.
7. Ternak tidak mudah hilang atau terpisah dari kawananya.
8. Membatasi gerak ternak yang banyak menyita energi,seperti aktivitas berlari. Dengan
    dengan pembatasan gerak ini,diharapkan seluruh energi yang dihasilkan dari pakan    
    yang dikonsumsi diubah menjadi susu atau daging.
9. Memberikan kondisi iklim mikro yang sesuai dengan kebutuhan ternak,sehingga
    mampuh mencapai tingkat produksi yang optimal.
  Pada prinsipnya kandang berfungsi sebagai pelindung bagi ternak dan penunjang produktifitasnya. Sebagai pelindung ternak, kandang melindungi ternak dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, seperti hujan, banjir, angin kencang, udara dingin, terik matahari, maupun terhadap ancaman binatang buas, dan gangguan pencuri. Sementara dalam produktivitas, kandang memudahkan dalam pemeliharaan ternak sehari-hari. Fungsi kandang juga disesuaikan dengan tata laksana dan cara pemeliharaan ternak, yaitu cara pemeliharaan ekstensif, semiintensif, dan intensif.
1.      Pemeliharaan Secara Ekstensif
Sepanjang hari sapi digembalakan di padang penggembalaan, sedangkan pada malam hari sapi hanya dikumpulkan di tempat  tertentu yang diberi pagar, disebut kandang terbuka.
2.      Pemeliharaan Secara Intensif
Ternak dipelihara secara terus-menerus di dalam kandang sampai saat dipanen sehingga kandang mutlak harus ada. Seluruh kebutuhan sapi disuplai oleh peternak, termasuk pakan dan minum. Aktivitas lain seperti memandikan sapi juga dilakukan di dalam kandang.
3.      Pemeliharaan Secara Semiintensif
Merupakan perpaduan antara kedua cara pemeliharaan di atas. Jadi, pada pemeliharaan sapi secara semiintensif ini harus ada kandang serta padang penggembalaan.(sumber;edy,2010)
Ada 5 faktor yang menjadi persyaratan pembuatan kandang:
1.      Lingkungan
Produksi ternak dipengaruhi oleh iklim setempat,baik secara langsung terhadap ternak maupun secara tak langsung melalui lingkungan ternak. Faktor iklim yang secara langsung berpengaruh terhadap ternak antara lain adalah sinar matahari, suhu udara dan kelembapan udara. Tipe bangunan yang paling cocok dengan tingkat teknologi sederhana khusus untuk usaha ternak di Indonesia  adalah kandang dengan dinding setengah terbuka. Kelebihan kandang tersebut adalah sirkulasi udara dapat optimal dengan baik.
2.      Lokasi
Pemilihan lokasi ditujukan untuk menunjang keberhasilan usaha ternak. Dalam memilih atau menentukan lokasi, ada beberapa hal diantaranya :
a.       Dekat sumber air
b.      Topografi
c.       Lingkungan sehat
3.      Tata Letak
Dalam rangka menentukan tata letak bangunan kandang dan lingkungannya, penataan perlu dilakukan terhadap letak bangunan, jalan, drainase,lapangan pangonan,kebun hijauan pakan ,dan tempat pembuangan kotoran.
4.       Karakteristik kandang
Karakteristik andang meliputi spesifikasi kandang, ukurang kandang, dan pelengkapan kandang. Sebelum membahas mengenai  ketiga unsur karakteristik kandang di atas, perlu diketahui dulu persyaratan umum tentang kandang.
5.      Spesifikasi kandang
Adalah figur bangunan kandang yang khas termasuk eksterior dan interior. Yang termasuk dalam spesifikasi kandang adalah tipe, bentuk, model, dan ragam.
“Berbagai jenis penyakit sapi sering berjangkit di Indonesia, baik yang menular maupun tak menular. Penyakit menular yang berjangkit pada umumnya menimbulkan kerugian besar bagi peternak, bisa jutaan rupiah setiap tahunnya. Dari tahun ke tahun, ribuan ternak sapi menjadi korban penyakit radang limpa (anthrax), ribuan ternak sapi lainnya kena serangan penyakit mulut dan kuku, yang lainnya lagi korban penyakit surra, dan sebagainya”.( binaukm.com)
·         Perbandingan kandang ideal dengan kandang di Diploma IPB
Table 1 kandang sapi
Karakteristik
Kandang Ideal
Kandang Diploma IPB
1.Lingkungan
Berada di daerah yang sejuk sesuai:
sinar matahari, suhu udara dan kelembapan udara yang sehat bagi ternak dan Sirkulasi udara yang baik dengan pembuatan kandang yang setengah dinding
Sinar matahari cukup,suhu udara baik,kelembapan baik dan sirkulasi udara baik dengan kandang setengah dinding
2.Lokasi
- Dekat sumber air
- Topografi
- Lingkungan sehat

-Tidak terlalu dekat dengan  
  sumber air namun 
  mempunyai saluran air
  sendiri
-Letak topografi baik 
 menghadap selatan dan utara
-Lingkungan kurang sehat 
 Karna kurangnya SDM [1] 
 jadi lingkungan sedikit
 kotor
3.Tata Letak
- Ada  jalan drainase
- Lapangan pangonan
- Memiliki kebun hijauan pakan
- Memiliki tempat pembuangan
  Kotoran
-Ada jalan drainase yang 
 cukup baik
-Tidak memiliki lapangan 
  pangonan
-Memiliki kebun hijauan
  pakan namun berukuran
  sedang
-Tempat pembuangan 
  kotoran cukup baik
4.Karakteristik
   Kandang
-Spesifikasi kandang harus baik
-Ukurang kandang (kebutuhan luas kandang sapi per ekor sekitar 1.5 x 2.5 m, 1.5 x 2 m, atau 1 x 1.5 m )
-Pelengkapan kandang yang lengkap
-Kebersihan kandang yang baik
-Spesifikasi kandang
  lumayan baik
-Ukuran kandang lebar
  3,23m,panjang 3,5m
-Perlengkapan kandang
  kurang memadai
-Kebersihan kandang kurang
  baik
5.Spesifikasi 
   Kandang
-Tipe dinding setengah dan permanen
-Bentuk model (lantai terbuat dari semen;dinding tidak boleh tertutup semua;atap terbuat dari bahan yang tidak mudah panas seperti genting,rumbia,seng.serabut;lorong berjarak 0,5-1,5 meter;selokan berjarak 20-30cm;dan bak bahan pakan perbandingan 2:1)
-Tipe dinding setengah dan
 sudah permanen
-Bentuk model (lantai terbuat dari semen;atap terbuat dari genting;lorong berjarak 1,2meter;selokan berjarak 15-25cm;dan bak bahan pakan perbandinganya 2:1)
-Penempatan sapi saling menghadap ke belakang jadi bokong bertemu bokong
6.Kondisi kandang
   saat ini
Harus baik
Kayu mulai lapuk,besi-besi mulai berkarat,beberapa genting mulai bocor,tempat pembuangan kotoran tidak terawat.


Contoh gambar kondisi kandang
http://duniasapi.com/id/images/stories/artikel/572_cikol_3.jpg






(a)                                                                              (b)
Gambar 1. Tipe kandang ideal (a) dan Tipe kandang Diploma IPB (b)
Sumber gambar a ( http//www.ternakrakyat.com)







Table 2 kandang domba dan kambing
Karakteristik
Kandang Ideal
Kandang Diploma IPB
1.Lingkungan
Berada di daerah yang sejuk sesuai:
sinar matahari, suhu udara dan kelembapan udara yang sehat bagi ternak dan Sirkulasi udara yang baik dengan pembuatan kandang yang nyaman
Sinar matahari cukup,suhu udara baik,kelembapan baik dan sirkulasi udara baik dengan kandang terbuat dari kayu dan setengah dinding dilapisi besi berjaring
2.Lokasi
- Dekat sumber air
- Topografi
- Lingkungan sehat

-Tidak terlalu dekat dengan  
  sumber air namun 
  mempunyai saluran air
  sendiri
-Letak topografi baik 
 menghadap selatan dan utara
-Lingkungan kurang sehat 
 Karna kurangnya SDM [2] 
 jadi lingkungan kotor oleh kotoran kambing
3.Tata Letak
- Ada  jalan drainase
- Lapangan pangonan
- Memiliki kebun hijauan pakan
- Memiliki tempat pembuangan
  Kotoran
-Ada jalan drainase yang 
 Cukup baik
- Memiliki lapangan 
  pangonan
-Memiliki kebun hijauan
  pakan namun berukuran
  sedang
-Tempat pembuangan 
  kotoran tidak baik
4.Karakteristik
   Kandang
-Spesifikasi kandang harus baik
-Ukurang kandang (kebutuhan luas kandang kambing atau domba tergantung tempat pakan yang disediakan  per ekor sekitar 1.5 x 2.5 m kurang lebih untuk 7 ekor kambing atau domba )
-Pelengkapan kandang yang lengkap
-Kebersihan kandang yang baik
-Spesifikasi kandang
  lumayan baik
-Ukuran kandang tergantung jumlah kambing atau domba yang ada di dalam kandang
-Perlengkapan kandang
  kurang memadai
-Kebersihan kandang kurang
  baik
5.Spesifikasi 
   Kandang
-Tipe dinding setengah dan permanen
-Bentuk model (lantai terbuat dari semen;dinding tidak boleh tertutup semua;atap terbuat dari bahan yang tidak mudah panas seperti genting,rumbia,seng.serabut;lorong berjarak 0,5-1 meter;selokan berjarak 10-25cm;dan bak bahan pakan perbandingan 2:1)
-Tipe dinding setengah terbuat dari kayu jati dan
 sudah permanen
-Bentuk model (lantai terbuat dari semen;atap terbuat dari genting;lorong berjarak 0.5meter;selokan berjarak 10 cm;dan bak bahan pakan perbandinganya 2:1)
6.Kondisi kandang
   saat ini
Harus baik
Kayu mulai lapuk,besi-besi mulai berkarat,beberapa genting mulai bocor,tempat pembuangan kotoran tidak terawat.










Contoh gambar kondisi kandang
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ0xgWRsPCIfGCRScbLTXc8xH-Oy91qdgkhNRJlKhgxaNq5cVFSWAhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP1x5KqrYaxv5dcv8o8i2BPxvSOKR7My_COzlJUR_WEdby6cvW2b6rFsztOUvFMYTz8Dy6AfoF2NUiPr4zjaghjzNsxv2t0DTiH0uKc5IWwZjo2jYNpngpdLNuQwlNDFXmH2kZA64zST25/s1600/kandang-kambing.gif





(a)                                                  (b)                                                          (c)
Gambar 2 Tipe kandang ideal domba(a),tipe kandang ideal kambing(b) dan tipe
kandang yang ada di Diploma IPB (c)
Sumber gambar a dan b (http//www.kambingdomba.com)


2.2 Cara Efektif Pemeliharan Ternak

Ternak  adalah hewan yang mempunyai potensi ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu, jika anda ingin beternak , ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan agar ternak yang anda pelihara menghasilkan keuntungan apabila dijual.

A. Sanitasi
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya ledakan penyakit ternak adalah dengan penerapan sanitasi pada lingkungan. Pada beberapa kasus, penyakit pada sapi perah sulit sekali dihilangkan, belakangan terbukti bahwa penyebabnya adalah “agen” penyakit itu tetap berada di lingkungan sekitarnya.
Oleh sebab itu sanitasi mempunyai peran yang sangat penting. Sanitasi dapat dijalankan dengan membersihkan lingkungan dari organisme fisis (menggunakan deterjen dan pengerokan) dan me-nonaktifkan mikroorganisme (menggunakan disinfektan). Sebagai bahan pembersih, disinfektan sebenarnya kurang efektif, karena hanya berfungsi bila terjadi kontak langsung dengan organisme penyakit. Jika sumber infeksi dapat dihilangkan atau dikurangi ke level rendah, diharapkan ledakan penyakit akan menurun.

B. Isolasi
Isolasi adalah pemisahan hewan yang sakit dari kelompoknya, dengan tujuan untuk membatasi penyebaran penyakit. Sapi yang terinfeksi penyakit mudah sekali menularkan penyakitnya melalui : napas, saliva, kotoran, urin dan sekresi abnormal. Jangka waktu peng-isolasi-an biasanya antara 2 sampai 3 minggu.
Sayangnya isolasi tidak efektif pada organisme penyakit mastitis, karena bakteri Streptococcus agalactiae cepat sekali menyebar, termasuk kepada ternak sapi yang baru masuk ke kandang.

C. Pengujian
Pengujian kesehatan ternak sebaiknya dilakukan sedini mungkin, terutama sapi yang baru dibeli dan akan dimasukkan ke dalam kelompoknya. Selain itu pengujian juga dilakukan pada periode isolasi, untuk memastikan tingkat kesehatannya.
Yang harus mendapat perhatian utama pada saat pengujian adalah penyakit Tuberkulosis, bruselosis, serta Streptococcus agalactiae atau penyebab mastitis lainnya. Sebaiknya, pengujiankesehatan pada ternak ini dilakukan secara rutin.

D. Afkir
Afkir ternak adalah tindakan yag dilakukan sebagai pencegahan pada ternak yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan. Walaupun dianggap sebagai bagian terpisah dari cara pencegahan, kenyataannya afkir sapi ini termasuk upaya isolasi.

E. Vaksinasi
Vaksinasi merupakan tindakan efektif untuk pencegahan penyakit pada ternak. Vaksinasi meningkatkan daya tahan hewan terhadap penyakit tertentu, dengan cara merangsang hewan menghasilkan anti body dan atau meningkatkan respon imun sel-antara (cell-mediated immune, CMI). Antibodi adalah molekul protein sirkuler yang menolong tubuh memerangi penyakit yang masuk ke tubuh. Sebaliknya, CMI menunjukkan mekanisme protektif yang dimulai pada level seluler.
Vaksin yang tersedia sekarang ini, sudah mempunyai kualitas yang baik. Tetapi hasil yang diperoleh terkadang kurang optimum, bahkan bisa gagal. Penyebabnya bisa karena proses penyimpanan yang kurang baik atau tidak mengikuti instruksi yang tertera pada kemasannya.
Ada beberapa hal tentang vaksin penting yang harus diingat yaitu :
1.      Tidak semua hewan segera memberi respon terhadap vaksin tertentu. Penyebabnya berasal dari hewan itu sendiri dan bukan akibat kegagalan vaksin. Oleh sebab itu , vaksin tidak dapat melindungi semua jenis hewan.
2.      Daya tahan tubuh bersifat relatif. Bila hewan yang telah di-vaksin diserang oleh organisme penyakit dalam jumlah besar dan terus menerus, daya tahannya akan berkurang. Jadi, vaksinasi sifatnya hanyalah bantuan , bukan pengganti cara pencegahan lain.
3.      Untuk dapat berfungsi secara maksimal, vaksin memerlukan waktu hingga 14 hari.
4.      Beberapa jenis vaksin, penggunaanya harus diulang pada interval waktu tertentu, agar perlindungan maksimum dapat dicapai.
5.      Hewan yang stress atau terlanjur sakit, bisa jadi tidak me-respon vaksin yang diberikan.

F. Nutrisi
Bila membicarakan program kesehatan hewan, nutrisi seringkali dikesampingkan. Padahal nutrisi mempunyai peran penting pada daya tahan ternak terhadap penyakit. Hubungan antara nutrisi dengan penyakit, memang belum sepenuhnya diteliti. Akan tetapi, pada kenyataannya sejumlah masalah penyakit bersumber pada nutrisi. Sebagai contoh adalah ketidakseimbangan nutrisi, menurut penelitian ternyata dapat menimbulkan penyakit.
(sumber : www.nadhzcherry.co.cc)








BAB III
Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan
            Berdasarkan pengamatan kami, dapat disimpulkan bahwa manajemen perkandangan itu sangat penting  berkaitan erat dengan  kesehatan ternak yang dapat terpantau. Semakin bersih kandang semakin baik ternak yang dikembangbiakan,jika kandang kotor maka kesehatan ternak tersebut akan terganggu dan dapat merugikan peternak jika ternak mereka terserang penyakit atau mati. maka dari itu perlu melakukan sanitasi secara teratur untuk menjaga kebersihan baik diluar maupun di dalam kandang sehingga kualitas produk ternak yang dihasilkan lebih baik.
           
3.2Saran
Saran yang diberikan pada para peternak adalah sebagai berikut:
1.      Sebaiknya sebelum melakukan usaha sendiri peternak harus memiliki pengalaman lebih dibidang kesehatan karena membutuhkan ketelitian, dan melakukan inovasi teknologi dalam proses pengembangbiakan.

0 komentar:

Posting Komentar