LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENDALIAN KESEHATAN
TERNAK
TEKNIK SAMPLING
SEMPEL DARAH TERNAK SAPI,DOMBA,dan KAMBING
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
AGY GUN GUN F. J3I111057
GENTIKA PRABAWATI. J3I111029
GERRY SETIA D. J3I211096
NURJANAN. J3I211083
SANDY JANUAR P. J31111030
PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan
di mata kuliah Pengendalian
Kesehatan Ternak.
Berdasarkan laporan yang telah dibuat,
kami berusaha semaksimal mungkin dalam mengerjakan tugas ini. Kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar kedepannya kami dapat megerjakan tugas laporan yang lebih baik dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung dan
membantu kelancaran pembuatan makalah ini.
Bogor, Maret 2012
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN……………..……………………………………………… 1
1.1 Latar
Belakang…………………..……………………………………………… 1
1.2 Rumusan
Masalah………………………………………………………………. 1
1.2.1
Mendeteksi penyakit pada ternak melalui
sampel darah yang diambil
dari tubuh……………………………………………………………….. 1
1.2.2
Cara
penanganan jika ternak itu sakit..…………………………………. 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………. 1
1.3.1 Untuk
pemeriksaan gambaran penyakit yang ada di dalam tubuh ternak
tersebut………………………………………………………………… 1
1.3.2 Untuk mengetahu perawatan ternak yang efektif jika ternak
tersebut
terjangkit penyakit……………………………………………………… 1
1.4 Materi dan Waktu Pelaksanaan
Praktikum……………………………………... 2
1.5 Metoda
Kerja……………………………………………………………………. 2
BAB
II ISI……………………………………………………………………………… 3
2.1 Defisiensi
dan Arti Kesehatan ternak ……..…………………………………….. 3
2.2 Pencegahan dan Pengobatan
Penyakit…………………………………………… 3
2.3 Sanitasi dan
Biosecurity………………………………………………………….. 3
2.4 Tehnik Pengambilan Darah pada
Ternak…………………………………………. 4
2.5 Tinjau Pustaka.……………………………………………………………………. 5
2.6
Pembahasan……………………………………………………………………….. 6
BAB III KESIMPULAN DAN
SARAN………….…………………………………... 9
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...... 9
3.2 Saran…………………………………………………………………………........ 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mata kuliah
praktikum Pengendalian Kesehatan Ternak kita mempelajari tentang
penyakit-penyakit yang khusus dan banyak ditemui pada ternak unggas, sapi,
domba, dan kambing. Pengetahuan praktis untuk pencegahan dan cara pengobatanya
(sanitasi dan vaksinasi).
Dalam pemeliharaan ternak,salah
satu faktor penghambat yang sering dihadapi adalah penyakit. Bahkan tidak
jarang peternak mengalami kerugian dan tidak lagi berternak akibat adanya
kematian pada ternaknya.upaya pengendalian penyakit pada hakekatnya bertujuan
untuk meningkatkan pendapatan melalui cara pemeliharaan yang baik sehingga
peternak memperoleh pendapatan secara maksimal. Upaya pengendalian penyakit
dapat dilakukan melalui usaha pencegahan penyakit atau pengobatan pada ternak
yang sakit. Namun demikuan usaha pencegahan dinilai lebih penting dibandingkan
pengobatanya ( Jahja dkk, 2010 ).
Adapun yang
menjadi latar belakang dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dan mahasiswi
dapat mengetahui
gambaran penyakit yang timbul ditubuh ternak dengan mendeteksinya dari darah
ternak tersebut. Sehingga dapat melakukan pencegahan terhadap datangnya
penyakit.
1.2.1
Mendeteksi penyakit pada ternak melalui
sampel darah yang diambil dari
tubuh
1.2.2
Cara penangan bila ternak tersebut
terkena penyakit
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk pemeriksaan
gambaran penyakit yang ada di dalam tubuh ternak tersebut
1.3.2
Untuk mengetahui perawatan yang efektif jika ternak tersebut telah terjangkit
Penyakit
1.4 Materi dan Waktu Pelaksanaan Praktikum
Hari
: Rabu
Tanggal : 22 Februari 2012
Tempat : Kandang ternak sapi,kambing,domba
Waktu : Pukul 13.00-15.20 WIB
·
Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum :
1. Ternak
yang diamati ( sapi potong,sapi perah,kambing dan domba)
2. Gunting
3. Kapas
4. Alkohol
(dengan kadar 70%)
5. Tabung
reaksi
-
Whole Blood (tabung berwarna unggu yang
telah dilapisi koa gulansi EDTA )
-
Plasma ( tabung merah )
-
Serum ( tabung merah )
6. Alat
suntik
7. Venojeck
8. Jarum
suntik
1.5 Metoda Kerja
1.
Hewan ternak dihandeling agar
mempermudah dalam pengambilan sampel darah.
2.
Cari pembulu darah vena di daerah
sekitar leher ternak sapi,domba dan kambing
Ada
beberapa cara mengambil sampel darah pada ternak :
- Vena
Jugularis ( daerahh sekitar leher ) untuk ternak sapi,domba,dan kambing.
- Cep.Halica
anti Brachii ( daerah sekitar kaki depan atau belakang hewan ) untuk hewan
kucing dan anjing.
- Saphena
( daerah sekitar telinga ) untuk hewan kelinci dan tikus.
- Auriculari
( daerah sekitar kepala ) untuk ternak babi.
3.
Setelah mengetahui bagian pembulu darah
vena pada ternak siapkan suntikan dengan tangan tetap menekan bagian bawah
pembuluh tersebut.
4.
Sebelum menyuntikan pengambilan darah
tersebut,ternak dioleskan alkohol pada kulit ternak terlebih dulu.
5.
Lalu setelah dioleskan alkohol arahkan
suntikan 30°derajat
ke pembuluh darah tersebut.
6.
Setelah mendapatkan sampel darah
tersebut masukan kedalam tabung whole blood dengan mengkocoknya terlebih dahulu
dengan arah membentuk angka 8
7.
Suntikan kedua sampel darah dimasukan
kedalam tabung plasma.
8.
Setelah pengambilan darah tersebut kulit
ternak tersebut diberi alkohol lagi.
BAB
II
ISI
2.1
Defisiensi dan Arti Kesehatan Ternak
Kesehatan hewan merupakan
suatu status kondisi tubuh hewan dengan seluruh sel yang menyusunnya dan cairan
tubuh yang dikandungnya secara fisiologis berfungsi normal.
Ciri-ciri ternak yang sehat
meliputi :
p 1. Aktif, sigap, sadar dan tanggap terhadap perubahan
situasi disekitarnya.
p 2. Kondisi tubuhnya seimbang, tidak sempoyongan/pincang,
langkah kaki mantap dan teratur, dapat bertumpu dengan empat kaki dan posisi
punggung rata.
p 3. Mata bersinar, sudut mata bersih, tidak kotor dan tidak
ada perubahan pada selaput lendir/kornea mata.
p 4. Kulit/bulu halus mengkilat, tidak kusam dan
pertumbuhannya rata.
p 5. Frekuensi nafas teratur (20-30 kali/menit), halus dan
tidak tersengal-sengal.
p 6. Denyut nadi (50-60 kali/menit), irama teratur dan nada
tetap
2.2 Pencegahan dan
pengobatan penyakit
1. Pencegahan
- Sanitasi/Biosecurity/Kebersihan
- Karantina
- Vaksinasi
(Imunisasi)
2. Pengobatan
- Disesuaikan
dgn penyebab
2.3 Sanitasi atau Biosecurity
p Melakukan
desinfeksi kandang dan peralatan dengan menyemprotkan insektisida pembasmi
serangga, lalat dan hama lainnya.
p Membatasi penularan penyakit melalui mobilitas pegawai.
p Menjaga
agar tidak setiap orang dapat bebas keluar masuk kandang ternak yang memungkinkan
terjadinya penularan penyakit.
p Membakar
atau mengubur bangkai ternak yang mati karena penyakit menular.
p Segera
mengeluarkan ternak yang mati dari kandang untuk dikubur atau dimusnahkan oleh
petugas yang berwenang.
Mengeluarkan ternak yang sakit dari
kandang untuk segera diobati atau dipotong oleh petugas yang berwenang.
2.4 Tehnik Pengambilan Darah pada
Ternak
Sebelum memulai
pengambilan darah pada ternak yang bertujuan untuk menendeteksi gambar penyakit
dalam tubuh ternak. terlebih dahulu kita menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
oleh petugas dalam pengambilan sampel darah seperti Gunting, Kapas,Alkohol
(dengan kadar 70%),Tabung reaksi seperti Whole Blood (tabung berwarna unggu
yang telah dilapisi koa gulansi EDTA ),Plasma ( tabung merah ),Serum ( tabung
merah ),Alat suntik,Venojeck,Jarum suntik.
·
Prosedur percobaan
1. Menyiapkan
ternak dalam posisi berbaring atau berdiri
2. Memegang
kepala ternak ke satu sisi
3. Operator
menggunakan ibu jari untuk menekan vena di pangkal leher sehingga vena
menggembung dan mengempisnya vena akan
terlihat
4. Membersihkan
daerah sekitar yang akan ditusuk dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi
dengan alcohol.
5. Kemudian
menusukan jarum di bagian vena.
6. Menusukan
jarum suntik yang steril dengan sudut 30°derajat
kearah atas pada pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap keatas. Apabila
darah belum terhisap, artinya jarum belum masuk ke dalam pembukuh darah
7. Menampung
darah dengan menggunakan vacuum tube (tabung reaksi) sesuai dengan kebutuhan
·
Hasil pengamatan
Dari demonstrasi
percobaan pengambilan darah pada ternak dapat di peroleh beberapa informasi :
a) Pengambilan
sampel darah ternak merupakan salah satu hal penting dalam bidang peternakan.
b) Pengambilan
sampel darah ternak harus dilakukan secara cermat dan hati-hati agar tidak
menyebabkan hal yang membahayakan ternak tersebut.
c) Ada
dua cara pengambilan sampel darah ternak yaitu dengan menggunakan vacuum tube
dan dengan menggunakan suntikan.
2.5
Tinjauan
Pustaka
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup
(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat zat yang
dibutuhkan oleh tubuh organisme tersebut. Selain itu darah juga berfungsi untuk
pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri.
Pada dasarnya darah merupakan adalah cairan yang ada di dalam
tubuh manusia ataupun hewan yang berfungsi untuk alat transportasi zat zat yang
ada di dalam tubuh seperti O2 , CO2, hormon dan lain sebagainya. Tanpa darah
manusia dan sebagian hewan tidak dapat hidup karena darah merupakan pengantar
oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh.
Pada serangga darah tidak terlibat dalam peredaran oksigen di dalam tubuh. Karena oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea yaitu melalui saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke seluruh jaringan tubuh. Oleh karena itu darah pada serangga tidak berwarna merah, yang berarti tidak ada hemoglobin yang mengikat oksigen.
Pada serangga darah tidak terlibat dalam peredaran oksigen di dalam tubuh. Karena oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea yaitu melalui saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke seluruh jaringan tubuh. Oleh karena itu darah pada serangga tidak berwarna merah, yang berarti tidak ada hemoglobin yang mengikat oksigen.
Darah pada serangga berfungsi untuk transportasi zat-zat
makanan keseluruhtubuh dan sebagai pengangkut zat-zat metabolisme.
Pada hewan yang lain fungsi darah yaitu untuk mengangkut
oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Di dalam darah terdapat hemoglobin
yang berfungsi untuk mengikat oksigen. Pada sebagian kecil hewan yang tak
bertulang belakang atau sering di sebut invertebrate oksigen langsung meresap
ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas.
Hematologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
pembekuan darah. Darah memiliki komposisi sebagai berikut :
1. Plasma
darah
Komposisi darah
sebagian besar adalah plasma darah. Sekitar 55% darah merupakan plasma darah.
Plasma darah merupakan cairan yang berada diantara sel-sel darah yang bebas.
Sifat fisik dari plasma darah yaitu terletak pada warnanya. Warna pada plasma
darah tergantung pada spesies dan jumlah plasma darah.
2.
Sel-sel darah
Sel-sel darah
terdiri dari :
• Darah merah (
eritrosit ) ( red blood cell )
• Darah putih (
leukosit ) ( white blood cell )
• Keeping- keping
darah ( thrombosit )
2.6 Pembahasan
Pengambilan darah (venesectio) merupakan salah satu hal yang
terpenting dari kegiatan peternakan. Tujuan pengambilan darah ternak yaitu
untuk mengetahui tingkat kadar suatu zat yang terkandung dalam darah ternak
tersebut. Pengambilan sampel darah ternak dapat juga di gunakan untuk
mengidentifikasi suatu penyakit yang menyerang atau diderita ternak tersebut.
Pengambilan sampel darah pada ternak tidak bisa di lakukan dengan cara
sembarangan, di perlukan kecermatan dan ketelitian yang tinggi. Karena apabila terjadi
kesalahan maka darah tidak akan terhisap keluar dan apabila tidak dilakukan
dengan cara yang benar maka akan menimbulkan sakit pada hewan yang diambil
sampel darahnya. Terdapat dua metode untuk mengambil sampel darah pada ternak
yaitu dengan menggunakan vacuum tube dan dengan menggunakan suntikan.
Berikut
ini adalah beberapa tempat untuk mengambil sampel darah pada ternak :
1. Domba
Pada domba
pengambilan sample darah ternak dapat dilakukan pada beberapa tempat yaitu :
• Vena jugularis
Pembuluh darah vena
jugularis teletak pada bagoan leher domba.
• Vena cephalica
antibrachii anterior
pembuluh darah vena
cepcilica antibrachii anterior terletak pada distal anterior kaki depan domba.
Apabila ingin mengambil sample darah pada daerah ini akan lebih mudah apabila
ternak diposisikan dengan keadan ternak rebah.
• Vena saphena magna
pembuluh darah vena
saphena magma terletak pada daerah lateral kaki belakang dan menyilang dengan
arah cranioventral pada sekitar tendo Achilles.
• Vena femoralis
Pembuluh darah vena femoralis
terletak pada daerah proksimomedial kaki belakang. Pengambilan darah pada
daerah ini cukup sulit. Lebih mudah dilakukan jika domba direbahkan.
2. Kelinci
Pengambilan darah
pada kelinci dilakukan pada vena auricularis. Vena auricularis terletak pada telinga
kelinci.
3. Ayam
pengambilan sampel
darah pada ayam di lakukan pada vena pectoralis. Pembuluh darah ini terletak
pada bagian bawah sayap ayam.
4. Kucing
Pengambilan darah
pada kucing dilakukan pada vena cephalica antibrachii anterior, vena saphena,
dan vena femoralis. Pengambilan sampel darah pada kucing relatif lebih sulit
dari pada hewan hewan lain, oleh karena itu Untuk melakukan pengambilan sampel
darah, kucing harus dihandel kedua kaki dan kepalanya.
Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan saat pengambilan sampel darah ternak yaitu :
1. Spuit Nomer spuit
harus di sesuaikan dengan jenis ternak yang akan diambil darahnya.
1. Vacuum
tube
Terdapat beberapa jenis
vacuum tube diantaranya :
• Lithium heparin
(tutup tabung berwarna hijau)
• Tidak berheparin
(tutup tabung berwarna merah)
• EDTA heparin
(tutup tabung berwarna merah)
Pada vacuum tube perlu juga diperhatikan tanggal
kadaluarsanya karena ini akan mempengaruhi hasil dari sample darah yang
diambil. Selain itu perlu diperhatikan juga volume tabung yang akan digunakan.
Terdapat dua macam tabung berdasarkan volumenya yaitu 4 ml dan 9 ml. gunakan
vacuum tube sesuai jumlah sampel darah yang akan diambil.
2. Jarum
hisap (multi drawing needle)
Jarum hisap di
sesuaikan dengan jenis ternak yang akan diambil sampel darahnya
• No. 14 sd 18 (sapi
dan kerbau)
• No. 21 (kelinci
dan ayam)
• No. 14 sd 16
(domba)
3. Alkohol
digunakan sebelum menyuntikan jarum agar mencegah terjadinya infeksi pada
ternak. Percobaan harus dilakukan secara bersih dan steril agar mencegah
terjadinya lisis.
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
1. Darah merupakan
salah satu komponen dalam tubuh manusia dan hewan yang
sangat penting,
berfungsi sebagai alat transportasi zat yang ada di dalam tubuh.
2. Pengambilan
sampel darah ternak merupakan salah satu hal terpenting dalam bidang
peternakan karena
dengan melakukan pengambilan sampel darah ternak kita dapat
mengidentifikasi
penyakit yang ada dalam ternak tersebut.
3. Pengambilan
sampel darah ternak dapat digunakan untuk mengukur jumlah suatu
kandungan zat yang
terdapat dalam darah ternak tersebut.
4. Pengambilan
sampel darah ternak dapat menggunakan vacuum tube ( tabung reaksi ) atau secara
langsung dengan menggunakan jarum suntik.
5. Pengambilan
sampel darah ternak harus dilakukan dengan steril dan cermat agar
tiak terjadinya
lisis dan agar tidak melukai hewan ternak.
3.2 Saran
Saran yang diberikan pada para
peternak adalah sebagai berikut:
1.
Sebaiknya
sebelum melakukan usaha sendiri peternak harus memiliki pengalaman lebih
dibidang kesehatan karena membutuhkan ketelitian, dan melakukan inovasi
teknologi dalam proses pengembangbiakan.
0 komentar:
Posting Komentar